.::Selamat datang di situs Resmi Panitia Musyawarah Besar XI PPI MAROKO-Nantikan rangakain acaranya hanya di PPI Maroko::.

Monday, August 4, 2008

Mengapa Mesti Memilih Asep (M3A) ???.

Oleh: Boureqreq

"Banyak berita yang beredar, hanya satu yang benar", begitu bunyi iklan berita TV One. Dari sekian banyak calon ketua PPI-Maroko periode 2008-2009, hanya satu yang tepat. Ketepatan ini bukan tanpa alasan. Mengikuti logika Al-Qur'an, "Qul hatu burhanakum in kuntum shadiqin", ada 5 alasan mengapa memilih Asep.

Alasan pertama, Asep yang paling lama di Maroko. Dari sekian calon yang disebutkan dalam jejak pendapat, maka Asep yang paling lama di Maroko. Walaupun Indra Warman satu pesawat dengan Asep, tapi dari pengamatan tim investigasi, maka Asep terlebih dahulu menginjakkan kaki di Muhammad V Aeroport. Mungkin bagi yang tidak setuju akan berdalih dengan mengatakan, onta juga lebih lama di Arab. Analogi seperti itu keliru, karena Asep bukan onta, walaupun tingginya mungkin lebih kurang sama. Lamanya seseorang di suatu tempat, maka itu akan memberikan pengaruh terhadap sikap, tindakan dan keputusannya. Saya yakin, dari sekian banyak calon yang disebutkan dalam jejak pendapat itu, Hanya Asep saja yang mengetahui tentang Zanqoh 50 Dirham di Kenitra. Karena memang banyak hal-hal yang bisa diketahui dan dicermati hanya lewat perjalanan waktu, Karena kita bukan USB atau komputer yang bisa menerima informasi dengan satu Klik saja. Informasi-informasi itulah yang mendukung seorang pemimpin PPI kedepan dalam menentukan sikap dan tindakannya.

Kedua, Sifat kuat dan amanah. Menurut surat Al Qashash ayat ke 26, seorang pemimpin itu mesti kuat dan amanah. Sewaktu putri Syu'aib menawarkan Musa sebagai pekerja, dua sifat itulah yang ia sebutkan kepada Syu'aib, tapi Syu'aib tidak langsung menerimanya, ia bertanya kepada putrinya, "Darimana engkau tahu kalau Musa itu kuat dan amanah?". Putri Syu'aib menjawab, "Aku tahu dia kuat, sewaktu kami ingin mengambil air dari sumur itu, ada batu besar yang menutupi sumur itu yang hanya bisa dipindahkan oleh 30 orang, tapi Musa mengangkatnya sendirian. Aku tau dia memiliki sifat amanah, sewaktu kami berjalan, aku berada di depannya, angin bertiup kencang sehingga lekuk tubuhku kelihatan, ia memintaku agar berjalan di belakangnya". Mungkin Anda juga akan bertanya, "Darimana kamu tahu kalau Asep itu kuat dan amanah?". Kalau putri Syu'aib hanya bisa memberi dua jawaban, maka terlalu banyak jawaban untuk seorang Asep. Sayyidul Ayyam yang berjalan selama ini, aktifitas PPI bidang penerbitan, teknologi, komunikasi, kepanitiaan berbagai kegiatan, semua itu menjadi jawabannya. Bagi yang telah ikut mengharungi lautan PPI yang telah dipukul ombak dihembas gelombang pasti mengetahui kekuatan dan sikap amanah yang dimiliki Asep Sutisna.

Ketiga, dilihat dari namanya. Makna kata Asif menurut kamus Jamharat Al-Lughah adalah Al-Ajir, yaitu orang yang dipekerjakan. Ini sesuai dengan firman Allah: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita)" (Qs. Al Qashash: 26). Kalau dalam konteks ayat ini putri Syu'aib meminta kepada Syu'aib agar mempekerjakan Musa, karena Musa dianggap kapabel untuk itu. Maka dalam konteks ini warga PPI-Maroko meminta Asif Al-Ajir itu untuk dipekerjakan menjadi ketua PPI periode 2008-2009.

Keempat, fleksibilitas. Selama saya mengenal Asep, dia seorang yang fleksibel. Bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi apa pun. Ketika berkumpul dengan para penasehat, dia bisa "setua" para penasehat itu, apakah dalam gaya bicara, sopan santun, tata krama dan sebagainya. Ketika gabung dengan kawan-kawan junior, dia bisa lebih gaul dengan gaya rambut anak muda 2008-an. Gaya seperti inilah yang diharapkan dari seorang pemimpin. Karena pemimpin itu adalah perekat umat. Bagaimana umat bisa bersatu kalau "lem"nya tidak bisa merekat atau melekat. Dalam ungkapan lain bisa dikatakan mengakar kebawah, memucuk keatas.

Kelima, kreatif dan innovatif. Kata syair, "Inna al-kalama lafi al-fu'adi, wa inna ma ju'ila al-lisan 'ala al-fu'adi dalila". Kata yang sesungguhnya itu berada di dalam hati, lidah diciptakan untuk mencetuskan apa yang tersirat di dalam hati itu. Demikian juga dengan perbuatan, tempatnya juga di dalam hati. Tapi kita tahu apakah seseorang itu berbuat, kreatif dan inofatif dari tindakannya yang mewakili hati.

Sebenarnya masih banyak alasan lain, Namun untuk mengikuti sunnah ganjil "Sesungguhnya Allah itu Maha Ganjil, suka kepada yang ganjil-ganjil" (HR. Bukhari dan Muslim), Cukuplah lima ini saja dulu. Kalau benar dari Tuhan, kalau salah karena kekeliruan Boureqreq.

0 comments: